Rabu, 29 April 2015

Tips Memilih dan Menentukan Motor Roda Tiga Bak Cargo untuk Usaha Anda

1. Berapakah anggaran yang tersedia? Mau beli secara cash atau kreditkah? 2. Berapa kg kah beban yang rencana akan diangkut rata-rata sekali angkut? 3. Rute yang rencana akan sering dilalui, datar ajakah? atau menanjak?cukup dalam kota ataukah sering luar kota? akan sering melewati gang-gang/jalanan sempit atau tidak? 4. Kita harus melakukan tahapan konsultasi dengan pihak dealer atau penjualannya dalam ketiga hal di atas dan masalah efisiensi besar kecilnya cc motor serta yang pasti masalah berapa harganya dan dimensi motor/bak dan spesifikasi motor secara rinci? 5. Setelah ke lima hal diatas berhasil kita peroleh jawabannya maka kita bisa berpikir atau rundingan dengan keluarga untuk melakukan pilihan. Kelima tahapan diatas sangat penting karena saat ini pabrikan motor roda tiga di Indonesia terus mengeluarkan berbagai macam varian ada yang 100 cc, 110 cc, 150 cc, 200 cc, 250 cc bahkan 500 cc. Semakin besar cc maka hal dasar yang patut dicermati adalah soal konsumsi bbm sehari-hari dan biaya her STNK per tahun semakin besar cc maka semakin boros bbm dan semakin mahal biaya her STNKnya. Kita tetap harus mengutamakan nilai efisiensi sesuai dg kebutuhan kita sehari-hari, termasuk juga soal biaya pemeliharaannya sehari-hari. Ada hal khusus lainnya yg perlu juga jadi bahan pertimbangan adalah apakah anda sudah punya kemauan dan niat untuk mengendarainya sendiri ataukah orang lain yang akan mengopersikannya? Hal ini harus juga kita pikirkan karena mengemudi motor roda tiga sangat berbeda dengan mengemudi motor roda dua. Ada baiknya anda melakukan test drive dijalanan sepi sebelum membelinya sehingga anda bisa memahami kenapa saya bilang mengemudi motor roda tiga sangat berbeda dengan mengemudi motor roda 2. Kalau anda sudah mempunyai pengalaman dalam hal mengendarai motor roda tiga jenis bak cargo silahkan anda menambahkannya.

Selasa, 28 April 2015

Bagian Promosi Brand Motor Roda Tiga Bak Cargo Harusnya Sharing Ke Lapangan sebelum Keluarkan Promo

Hal ini sangat menarik kami bahas disini karena kami mengalaminya sendiri. Ada sebuah ATPM brand R3 (motor roda tiga)yang sebenarnya mempunyai prospek cerah ke depan namun promonya masih sangat pemula sehingga menurut kami yang sudah lama bekecimpung di dunia otomotif R3 merasakan kenapa sih harus promo itu itu lagi? atau kenapa sih harus buang2 uang iklan percuma krn promonya kadaluwarsa? atau lain2 puluhan pertanyaan sejenisnya. Promosi yang jitu dan handal membutuhkan seorang promotor yang handal dan bukan coba2. Begini pengalaman kami pribadi. Sudah puluhan tahun perusahaan kami beriklan dengan biaya sendiri ( sombong nih...ha..ha) tanpa support dari ATPM R3 dan hasilnya kalau menurut saya sih bagus dari segi feedback quantity, entah ATPM nya pura2 nggak tahu ataukah memang bagian promosinya nggak ngerti. Suatu ketika sampai puncaknya saya agak tersinggung kami yang biasanya memberi kontribusi penjualan lumayan bagus ketika ada varian baru malah tidak diberi tahu dan nggak dikabarin, jadi fotonya aja kami tidak punya. Suatu ketika kami kirim email ke bagian promosi untuk minta gambarnya namun tidak ada respon selama 2 minggu, kami ulangi kirim email lagi dan tetap tidak ada respon, kesimpulan kami rupa-rupanya (praduga tak bersalah sih sebenarnya) bag promosi ketakutan kalau kirim gambar tentu ditindaklanjutin dengan kirim uang...ha...ha....padahal kami yang berkecimpung puluhan tahun di dunia R3 selalu dan sudah terbiasa promosi dengan kocek sendiri....Saran saya bagian promosi hendaknya melihat dulu ke lapangan bagaimana sih kehendak dealer, main dealer atau channeling bahkan masyarakat peminat R3. Bukankah sudah kewajiban bagian promosi untuk support? Dan bukankah hak dealer untuk mendapatkan support? Ada-ada saja..mohon maaf bila ada yang tersinggung dan bukan maksud kami menyinggung ...namun maksud kami adalah semoga tidak terjadi hal sepele seperti itu pada teman-teman pecinta R3 lainnya.

Selasa, 21 April 2015

Pemasar Motor Roda Tiga Jangan Saling Cela

Entah judul di atas cocok atau tidak , kalau tidak cocok akan saya ganti nantinya. Begini , ada beberapa persoalan serius dalam memasarkan motor roda tiga yang di belakang ada baknya tsb. Di satu sisi brand-brand yang ada masih belum terlalu dikenal dan membuat si pemasar harus mengeluarkan segala daya upaya termasuk upaya menjatuhkan pesaingnya atau kompetitornya dengan menjelek-jelekkan dg segala bumbu-bumbunya. Tanpa disadari hal ini justru memperlemah si pemasar itu sendiri ( tergantung juga sih siapa yang lagi di follow up oleh pemasar, termasuk perlu diperhatikan strata pendidikannya juga). Kenapa memperlemah..kalau versi saya ( anda bisa meresponnya dan kita diskusikan masalah ini) budaya kita ini masih budaya timur yang sopan dan sangat bertenggang rasa. Semakin kita menjelekkan yang lain semakin kentara bahwa sifat ketimuran kita agak luntur. Memang semua harus bertujuan akhir mendapatkan uang atau keuntungan, namun ada hal penting yang dilupakan bahwa semua yang kita ungkapkan saat ini tentu berproses untuk selanjutnya dan bisa berlaku jangka panjang. Pertanyaannya apakah benar yang kita jelek2kan itu memang jelek benar? atau kita belum tahu persis? Hanya dengar2 dari orang lainkah? Atau memang anda bisa dan sudah punya bukti dan pengalaman akan kejelekkan produk tersebut? Di lain sisi kita tidak bisa menentang pasar atau apa maunya pasar arusnya ya itulah yang terbukti bagus dan eksis. Harus kita apresiasi . Contohnya begini, jaman tahun 1998-1999 sejak diluncurkannya motor-motor dari Cina atau sering disebut Mocin itu anda pernah dengar tidak atau bahkan tahu sendiri, ada berapa merek (brand) yang masuk dan mencoba peruntungan di dunia otomotif R2 dan R3? Yg pernah saya sendiri ketahui Ada, Jialing, Loncini, loncin, Shunda, ZhongZhen, Bosowa, Hokaido, Kanzen, Kasea, Sumo, Turbo, Zealsun, Morin, Monstrada, Gaza, Juve, Dayang, Bemo, LiFan, Tossa, Viar, KTM, Kaisar, Mbiz, Happy, Karate, QingQi, Boomber, Takeda, Fukuda, Garuda dll (anda bisa menambahkan) yg belum terdata. Nah dari hanya sekelumit data di atas sekarang yang masih eksis ada berapa merk? Ini dia yang sekarang masih terus berproduksi dan eksis: Tossa, Dayang, Bemo, Viar, Kaisar, Happy, KTM, Jialing, Mbiz, Karate, Vivamas (Anda bisa menambahkan). Ingat Seleksi pasar akan terus dan terus berlangsung tanpa henti barang sedetikpun. Kalau dulunya ada pemasar yang menjelek-jelekkan merk yang sekarang masih eksis dan merk yang dia pasarkan sudah tidak nampak lagi, bagaimanakah pendapat anda? Anda bisa meralat bila data di atas ada yang keliru. Terima Kasih.

Kamis, 16 April 2015

Berbagai merk dan tipe Motor Roda 3 di Indonesia

Kalau kita bicara soal Motor Roda 3 maka belum  terbayang merk-merk apa saja yang ada di Indonesia ? Kalau bentuknya tentukita semua bisa membayangkan secara tepat karena mulai banyak populasinya di jalan-jalan.

Ada beberapa merk yang patut diperhatikan karena kiprahnya yang tahan pukul dan tahan mental terhadap segala caci maki dan beberapa merk itu kini mengalami masa-masa yang cukup menggembirakan karena terlihat mulai mendapat simpati dan tempat di pilihan para pengusaha kecil dan menengah bahkan besar sekalipun dalam hal motor transportasi beban.
Menurut data yang masuk kepada kami merk-merk motor roda 3 tersebut antara lain: (urutan nomor bukan menentukan rangking penjualan ataupun populasi terbanyaknya)
1. Tossa
2. Kaisar
3.
Untuk jenis motor roda tiga bisa anda akses di: http://www.motorbak.co.nr

Fenomena Membuka Cabang Channelling dan Dealer Motor Roda Tiga

Memang sudah cukup banyak channelling maupun dealer dealer motor roda tiga dalam berbagai brand yang ada di sekitar kita. Namun coba anda teliti Berapakah yang benar-benar serius menekuni bidang ini? Langsung saja saya jawab sendiri dengan cepat masih sedikit yang serius menekuninya. Kenapa? Sebenarnya hal ini ada andil kesalahan dari pihak ATPM yang tidak jeli melihat calon channeling ataupun calon dealer tersebut. Pihak ATPM inginnya jual unit sebanyak-banyaknya dengan mengambil rumus semakin banyak channelling atau semakin banyak dealer maka akan semakin banyak quantity penjualan akan diraih tetapi tidak atau kurang diperhitungkan bagaimana prospek dari channelling atau dealer tsb.Prospek disini sangat banyak faktor yang mempengaruhinya selain positioning lokasi berjualan, lingkungan dan sumber daya manusia dari channelling atau dealer yang akan dibangun tsb sangat vital dan menentukan masa depannya dan masa depan ATPM itu sendiri tentunya. Karena citra ATPM akan tercermin dari channelling dan dealer yang dibentuknya. Ada contoh kasus: sebuah channeling di pilih oleh ATPM tanpa mensurvey seluk beluk sdm maupun lingkungan channelling tsb, yang ternyata ruko kontrakkan dan sewanya bulanan, ketika sudah banyak pembeli, si pengelola channeling lari tidak tahu entah kemana meninggalkan beban STNK dan BPKB puluhan orang yang ternyata tidak diuruskan, si pemilik ruko dan ATPM kelabakan, Hal-hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi dimana jelas-jelas citra ATPM akan tercoreng. Ada Juga kasus sebuah channeling dibenturkan dg dibukanya channeling baru yang berdekatan , dalam hal ini ATPM sama sekali kurang bijaksana. Dua buah channeling yang berdekatan akan perang saudara dan bom-boman adu paling murah baik soal promo maupun harga, ujung-ujungnya kalau keduanya sepandai-pandainya menjual tentu akhirnya akan ngelus dada karena margin profit channelling nya menjadi sangat tipis dan tidak ada dana untuk membiayai after sales service, Nah keadaan ini tentu sangat menyedihkan karena yang dijual produk yang sama dan dikeluarkan oleh ATPM yang sama pula. Kedua channelling tsb kurang sejahtera, lambat laun akan tutup siapa yang rugi? Bagaimana pendapat anda?Dan ATPM jangan pasif, harus responsif begitu melihat situasi kurang kondusif ya harus cepat bertindak.