Sabtu, 26 Desember 2015

Benar Juga kata CEO Bukalapak.com : Di online yang pintar lebih menang daripada yang punya Duit

Beberapa waktu yang lalu ada sebuah diskusi yang diadakan oleh Metro TV soal jual beli online yang dihadiri oleh Menteri UKM dan CEO dari Bukalapak.com. Yang menarik disitu diulas oleh Bos Bukalapak.com bahwa di dunia jual beli online yang pintar akan lebih menang dibandingkan dengan yang berduit. Tentunya dalam hal yang sangat positif ya. Dalam hal ini tentu saja kaitannya dengan kreatifitas positif pengusaha onliner yang akan mengalahkan uang dari pemodal besar sekalipun. Dalam kaitan ini kami menangkap yang dimaksud adalah bagaimana caranya agar para penjual online dapat memperoleh kepercayaan yang sangat besar dari para pembelinya dan kembali serta kembali beli di lapak yang sama lagi dalam kurun waktu yang lama dan jangka panjang dengan segala keterbatasan dan segala kreatifitas dan produktifitas positif yang dibangun pelapak. Kalau tujuannya tidak menipu dan kreatifitasnya masuk akal dan bisa diterima oleh para calon pembeli maka lapak akan laris manis dan mendapat kredit kepercayaan yang sangat memadai dari para calon pembeli karena biasanya mereka juga selalu ikut pembicaraan -pembicaraan di forum-forum yang cepat membuat ketenaran dari lapak tersebut tersebar luas terutama kebaikannnya. Diharapkan semua pihak yang akan memulai usaha jualan online harus mempunyai semangat yang sama dengan yang dikemukakan oleh Bos Bukalapak.com tersebut di atas sedemikian sehingga semua atau paling tidak mayoritas penjual online akan mempunyai arah yang positif. Semangat itu tentunya jangan hanya menjadi semangat awal yang akhirnya si penjual online pemula tidak bisa tahan lama karena kurang telaten dalam mencari terobosan dan mencari cara-cara baru yang tidak negatif namun dengan modal seadanya bisa dipercaya oleh si calon pembeli. sangat menarik sekali bila digabungkan dengan sebuah ulasan di artikel mengenai Bill Gates yang senang memperkerjakan orang yang malas, yang mana ternyata orang malas selalu mempunyai ide-ide untuk mengambil jalan pintas dalam menyelesaikan pekerjaan nya secara tepat waktu , untuk hal ini tentunya orang malas yang dimaksudkan adalah orang malas yang masih sangat mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaannya walaupun dia agak tidak disiplin terhadap jam kerja atau waktu. Bukan maksud penulis menyarankan kita jadi malas hanya saja disini kita berusaha mengcompare bahwa apabila orang malas yang bertanggung jawab tersebut kita sama kan dengan orang pemula yang modalnya pas-pasan bisa juga, pendapat Bill Gates tsb di atas kita pakai. Namun yang perlu kita perhatikan adalah tata cara bahwa orang malas yang masih bertanggung jawab itu adalah type orang yang hanya sering memakai waktu kerja untuk santai namun ketika orang lain sudah santai dia malah kerjakan tugas-tugasnya yang belum selesai tersebut tepat waktu memang namun membuat rekan satu team nya deg-degan juga. Namun maksud dari Bill Gates memperkerjakan orang-orang seperti itu adalah untuk membangkitkan insting soal cara pintas atau short cut yang tentunya harus diiiringi oleh pemikiran orang-orang rajin yang senantiasa setia kerja di mejanya masing-masing sehingga tetap menunjang apabila dibutuhkan sewaktu-waktu untuk perubahan ataupun untuk melakukan terapan-terapan mendadak yang sedang ada di benaknya Bill Gates. Jadi langsung diaplikasikan dengan short cut short cut di atas. Yang jelas memang kita semua apalagi ke depan sangat membutuhkan breakthrough dan sangat nyata apa yang secara fisik nampak akan semakin dipercaya walaupun itu kreatifitas positif yang tidak menipu semata-mata.

Sudah Waktunya Pemerintah men Support dan sebagai penengah antara Penjual dan Pembeli dalam Jual Beli Online

Tidak lama lagi pemerintah melalui DepKominfo, Kepolisian dan pihak-pihak aparat terkait akan mengatur jual beli online entah nantinya pemerintah berusaha sebagai penengah yang akan mendorong penjual dan pembeli semakin percaya kepada pihak yang lain ataukah akan full mengatur termasuk perijinan dan system penjualan termasuk toko online harus melewati prosedur perijinan tertentu dari pemerintah. Mengingat semakin hari prosentase pengguna online baik yang jual maupun yang beli maka tentu saja di satu sisi bagi penjual hal ini sangat dibutuhkan peran pemerintah sebagai penengah terjadinya transaksi jual beli secara online. Namun di satu sisi apabila langsung diterapkan peraturan yang mengikat dan membatasi maka akan semakin tidak berkembang dengan baik posisi penjual online yang pemula dan masih coba-coba. Namun kami percaya tentunya pemerintah akan mengelkuarkan kebijakan yang paling tidak tidak akan merugikan kedua belah pihak abaik di penjualan maupun pembelinya. Pada masa-masa sekarang ini yang sangat ditakuti pembeli apabila setelah terjadi proses transfer dan penjualannya tidak kunjung mengirim atau si penjual nya ternyata abal2 atau si penjual harus menggunakan uang konsumen dulu untuk mengambil barang ke produsennya alias si penjual masih belum cukup modal sehingga akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengirim barang dan semakin membuat pembelinya takut. Tentunya kami pahami juga rencana pemerintah dalam mengeluarkan aturan ataupun system jual beli online ini juga akan disertai dengan bantuan permodalan misalnya dari OJK atau pihak terkait lainnya. Apabi9la hal ini dilakukan oleh pemerintah maka kans jual beli online akan semakin progress akan sangat besar dan tidak sekedar membatasi namun benar-benar diperhatikan segi permodalannya dimana akan sangat membantu pemerintah apabila nantinya ada kerja sama antara OJK, penjual online dalam dalam menentukan barang dagangan yang akan dipasarkan oleh toko online tersebut. Yang sangat kita harapkan adalah peran pemerintah dalam hal jual beli online benar-benar menjadikan jual beli online semakin jaya yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia pada umumnya baik si penjual maupun si pembeli dimana mereka sama-sama membutuhkan sarana yang tepat guna untuk memasarkan masing-masing barang dagangannya. Si Pembeli menjadi aman dan si penjual juga tidak selalu di cap sebagai penjual yang tidak mengirim barang. Karena saat ini kebanyakan pembeli kalau sudah tiba waktunya mau membayar ataupun transfer uang akan selalu was- was dan seringkali membatalkan karena ada unsur ketakutan seperti cerita-cerita teman-temannya dimana si penjual pada akhirnya tidak mengirimkan barang pesanan setelah ditransfer sejumlah uang. Di satu sisi sebagai penjual kitapun sering tertipu dengan omongan manis pembeli yang akan melakukan transfer saat barang sudah sampai di ekspedisi atau bayar DP dulu bayar bayar lunas saat barang sampai di ekspedisi. Dengan kondisi seperti itu seperti yang dialami penulis sendiri , kami juga sering kena tipu. Jadi sebenarnya bukan hanya masalah pembeli transfer uang dan penjualannya tidak kirim barang namun juga masalah besar bahwa si pembeli berulah. Untuk masalah pembeli yang berulah tidak menepati janji ini sering terabaikan di berita soal penipuan jual beli online. Yang dibahas selalu pihak pembeli yang dirugkan sedangkan penjual yang dirugikan jarang sekali dibahas atau dianalisa. Kesimpulannya bahwa sebenarnya antara penjual dan pembeli sama-sama juga bisa dirugikan jadi karena mungkin pembeli itu adalah Raja maka jarang dibahas. Bagaimana menurut anda? Dengan adanya peran serta pemerintah diharapkan akan ada semacam polisi di internet terutama untuk penjualan online supaya antara penjual dan pembeli tidak saling tidak percaya satu sama lainnya. Akan semakin banyak penjual-penjual online dan tentunya akan semakin banyak pula pembeli-pembeli online seiring dengan semakain semaraknya pengguna HP online dan aplikasi-aplikasi android yang semakin hari semakin menjelajah semua kebutuhan hidup kita termasuk sarana dan prasarana jual beli online. Semoga saja apa yang jadi harapan kita semua bisa dijembatani oleh pemerintah dan semua bidang usaha baik online ataupun off line bisa terakomodasi semua yang diinginkan oleh masing-masing pihak sehingga akan terjadi proses tahapan jual beli online yang nyaman dan aman. Apabila telah tercipta tahapan yang menggembirakan itu maka tentu saja akan membuat kondisi pertumbuhan perekonomian kita akan semakin membaik karena dengan perasaan aman dan tentram maka segala sesuatunya kan semakin maju dan kreatif secara maksimal

Lagi-lagi rebutan Order Online

Judul di atas hampir mirip dengan salah satu judul tulisan di blog ini jua namun konsentrasi nya kali ini di order online. Ada sebuah ATPM motor roda tiga yang enggan mengatur ( paling tidak ada pembicaraan masing2 pihak untuk system online yang di jembatani atpm tsb) penjualan online para sales dan marketingnya sehingga seringkali terjadi perang saudara alias rebutan order yang ujung-ujungnya harga jadi murah-muraham siapa yang termurah dia yang dapat order online tersebut. Alhasil , si sales selalu mengeluh sedikit amat hasil dari penjualan online. Sedangkan pihak ATPM yang merasa kanan kiri ok, diam-diam saja pura-pura tidak mengerti apa yang dikeluhkan oleh si sales online tersebut. Hal ini sudah pasti lambat laun akan semakin banyak kasus-kasus serupa yang dialami oleh sales-sales lainnya terutama dalam hal penjualan online. Lambat laun pula si ATPM tentu akan terkena imbasnya karena semua rebutan order dan margin penjualan menjadi sangat minim maka akan membuat si sales beralih memasarkan motor roda tiga dari ATPM lainnya yang lebih peduli terhadap penjualan online dan selalu mengajak rembugan sales-sales online nya untuk mencari jalan keluar supaya tidak terjadi rebutan order yang di dapatkan secara online. Kalau menurut hemat kami sih sayang sekali jika ATPM yang sudah terbantu penjualanannya secara online oleh si sales kalau hanya diam saja dan tidak mau memahami hasil kerja online tersebut termasuk bagaimana hasilnya apakah layak atau tidak bagi seorang sales dimana kalau jualan online walaupun pasang iklannya tidak berbayar namun khan perlu biaya pulsa ataupun biaya online termasuk apabila kita eksis di penjualan online maka harus seringkali meninjau dan mengupgrade iklan-iklan yang telah dipasangnya. Termasuk juga pengorbanan waktu dan tenaga yang seharusnya juga harus dihitung dan dihargai. Aneh-aneh saja sebenarnya kalau ATPM pura-pura diam atau pura-pura tidak tahu hal tersebut, ATPM tsb tidak mempunyai visi dan misi jangka panjang dan lambat laun akan ditinggalkan oleh para pemasarnya. Dan ATPM tersebut akan gigit jari dan yang lebih drastis tutup karena serakah. Ada pula kasus untuk penjualan online ini kadangkala membutuhkan support dari ATPM pada saat si calon client ingin melihat dan mengunjungi apakah ATPM tersebut benar-benar ada ataukah cuman abal2. Pada banyak kasus apalagi kalau ordernya besar dalam arti jumlah quantity yang akan di order oleh si calon client banyak maka ada ATPM yang sengaja langsung mengambilnya tanpa tepo sliro dengan si sales online yang telah berupaya mendatangkan si calon client ke ATPM tersebut. Dengan berbagai macam alasan yang sudah di setting kedua belah pihak dimana imimg2 bagi si calon client adalah harga yang lebih miring karena tidak harus memberi komisi si sales maka si sales akan gigit jari. Disini sangat nyata bahwa pihak sales sangat lemah posisinya karena disamping kadangkala saat ketemuan anra si calon client dengan ATPM si sales malah tidak diundang atau tidak hadir dengan alasan harus tetap bekerja pada posnya masing-masing maka akan sangat sulit bagi si sales untuk membela diri dalam mempertahankan order dari si calon client. Dalam hal ini pihak ATPM sangat untung dan posisi menang karena siapa sih yang tidak percaya atau lebih percaya dengan kemegahan ATPM atau pabrik dan omongan manis dari wakil ATPM? Tapi nyata-nyata tidak semua ATPM lho seperti itu...bagaimana dengan pendapat anda?